Unsur Disiplin: Hadiah

Anak yang mentaati disiplin perlu mendapat hadiah berupa pujian dan hadiah dalam bentuk pemberian barang-barang yang dirundukan oleh anaknya. Misalnya pemberian hadian Hp bagi anak yang berprestasi dalam belajar. Dan lain sebagainya. Orangtua harus konsisten dalam melaksanakan disiplin. Pemberian hadiah member dorongan terhadap anak untuk lebih berprestasi.

Salah satu disiplin anak adalah member hadiah atau pujian kepada anak yang bertanggungjawab atas aturan di rumah, misalnya rajin belajar dan mendapat prestasi yang baik. Kepada anak yang taat pada peraturan diberi hadiah yang bersifat mendidik. Dalam mendidik disiplin anak, orangtua juga perlu modal. Artinya modal tersebut diperlukan untuk memberikan hadiah bagi anak ketika anak melakukan perilaku disiplin yang baik. hadiah tidak selalu harus yang mahal, bisa saja hadiah berupa pujian dan sanjungan yang memotivasi anak untuk mengulangi dan memperkuat perilaku disiplinnya. Biasanya hadiah akan efektif jika memang hadiah tersebut merupakan sesuatu yang diharapkan atau diinginkan oleh anak. hadiah harus konkrit, maksudnya jika sudah berjanji memberikan hadiah, sebaiknya orangtua menepati janjinya. Jangan sekali-kali berbohong dengan berjanji akan memberikan hadiah, tetapi setelah anak berhasil disiplin, hadiah tidak diberikan.

Para orangtua harus menyadari bahwa pemberian hadia bertujuan sebagai dorongan pada anak untuk tetap mempertahankan tingkah laku atau prestasinya yang baik. Bila tujuannya ingin mengubah tingkah laku anak sebaiknya jangan memberikan hadiah barang, kecuali untuk pertama kali dalam jangka waktu yang panjang, misalnya saat anak masuk sekolah, belikan tas atau buku. Bila anak sudah terlanjur menyukai hadiah barang, ubahlah dengan sikap yang sabar, ulet, dan konsisten. Perubahan ke hadiah non-barang pun harus dilakukan secara bertahap dan jangan memaksa. Perlu ada kekompakan antara ayah dan ibu dalam memberikan hadiah atau reward pada anak. Ketika orangtua memutuskan untuk memberikan hadiah non-barang, lakukan dengan sungguh-sungguh, dalma arti ungkapan kasih sayang, seperti pelukan atau ciuman diberi dengan tulus. Selain itu konsisten dalam memberi hadiah non-barang. Hadiah non-barang harus proporsional, efisien, dan tepat waktu. Adakan evaluasi seusai hadiah diberikan, apakah ada penguatan perilaku pada anak. Hadiah yang diberikan kepada anak juga jangan berlebihan. Hadiah atau reward yang diberikan sebaiknya bertujuan reinforcement yang bersifat positif (http://www.angelfire.com/mt/matrixs/psikologi2.htm)

Semoga bermanfaat

Facebook Comment

[facebook]