Psikologi pendidikan: ciri-ciri temperamen

Manusia adalah mahluk yang memiliki kepribadian dengan kepribadian tersebut melekat sifat-sifat yang terbentuk dalam dirinya. Sifat itu bisa merupakan topeng dari pada yang aslinya yaitu kepribadian. Itulah sebabnya perlu membangun pemahaman terhadap apa itu kepribadian dan apa saja tipe kepribadian tersebut. Tentu kita membutuhkan teori kepribadian yang dibuat oleh ahli-ahli psikologi kepribadian. Hal ini disebut dengan teori kepribadian. Teori kepribadian ada macam-macam. Namun dalam postingan ini kita membicarakan teori kepribadian sebagaimana yang disampaikan oleh Galenus. Galenus menggolongkan manusia menjadi empat tipe dengan ciri-cirinya masing¬masing:

1. Orang yang terlalu banyak sanguine (darah) di dalam tubuhnya memiliki sifat sanguine, dengan ciri-ciri:
- Ekspansi (terus terang, terbuka)
- Lincah
- Selalu riang
- Optimis
- Mudah tersenyum
- Tidak mudah putus asa
2. Orang yang terlalu banyak flegma (lendir) di dalam tubuhnya memiliki sifat flegmatis, dengan ciri:
- Plastic (mudah dibentuk)
- Tenang
- Dingin
- Sabar
- Tidak mudah terpengaruh
3. Orang terlalu banyak chole (empedu kuning) didalam tubuhnya memiliki sifat koleris, dengan ciri-ciri:
- Garang
- Lekas marah
- Mudah tersinggung
- Pendendam
- Serius
2. Orang yang terlalu banyak melanchole (empedu hitam) didalam tubunya memiliki sifat melancholia, dengan ciri-ciri:

- Kaku
- Muram
- Penakut
- Pesimis.( Agus Sujanto, 2008: 22)

Paparan tentang ciri-ciri tempramen seperti yang dikemukakan di atas, jelas menunjukkan bahwa setiap orang ketika dilahirkan, telah mempunyai ciri-ciri khusus, potensi, ketentuan-ketentuan, predisposisisi, bakat, bentuk yang akan mendasari kepribadian seseorang, ciri-ciri ini akan tampak dalam tingkah laku sehari-hari. Hal ini perlu mendapat perhatian pendidik, termasuk pendidik Kristen. Setiap pendidik Kristen perlu memahami ciri-ciri temperamen yang dimiliki oleh peserta didik. Pengenalan akan cirri-ciri tempramen membantu pendidik dalam mengenal anak dengan perkembangan psikologisnya. Dalam hal ini seorang pendidik Kristen adalah arsitek jiwa manusia (Stephen Tong, 2003:51). Guru merancang, mengarahkan peserta didik, agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat, dan bakatnya.

Dengan memahami teori kepribadian maka kita dapat mengenal kepribadian setiap orang dan juga kepribadian kita. Pemahaman ini akan sangat bermanfaat bagi kita dalam banyak hal seperti untuk keperluan mengajar ataupun memimpin.

Semoga bermanfaat


Facebook Comment

[facebook]